Gugatan Toyota Innova: Meski Membantah, Pelanggan Tetap Menyesal Beli Produk Toyota

-

gugatan toyota innova

Gugatan Toyota Innova:

19-Januari-2024

Jakarta, Gatra.com – Pelanggan Toyota, Elnard Peter, mengungkapkan rasa kecewanya atas pembelian mobil Toyota Innova yang menurutnya tidak memenuhi standar spesifikasi yang dijanjikan. Ia mengaku merasa dikhianati oleh produsen mobil ternama tersebut karena kualitas produk yang tidak sesuai ekspektasi.

“Saya sangat menyesalkan adanya pengkhianatan terhadap nilai spesifikasi standar produk Toyota Innova,” ujar Peter dengan nada kecewa saat ditemui oleh wartawan, Jumat (19/1/2024).

Menurut Peter, salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah kerusakan pada bagian stir mobil. Ia mengungkapkan bahwa keluhan terkait permasalahan ini telah disampaikan berulang kali kepada pihak Toyota, namun tanggapan yang diberikan dianggap tidak memadai. Bahkan, menurutnya, Toyota menolak memberikan jaminan produk yang layak untuk memastikan kondisi mobil sesuai dengan standar spesifikasi yang telah dijanjikan kepada konsumen.

Baca juga: Colek Predikat Konsumen dalam Duplik, Toyota Dinilai Panik

Bagi Peter, sikap perusahaan tersebut tidak hanya mengecewakan, tetapi juga mencerminkan kurangnya tanggung jawab terhadap kepuasan dan keselamatan pelanggan. “Masalah ini bukan hanya soal mobil yang bermasalah, tetapi juga menyangkut etika perusahaan dalam menghormati hak-hak konsumen. Sebagai pelanggan, saya merasa diabaikan,” tegasnya.

Kasus ini kini telah menarik perhatian luas, terutama karena Peter memilih jalur hukum untuk menyelesaikan sengketa ini. Gugatan terhadap PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT. Toyota Astra Motor, dan PT. Astra International saat ini masih dalam proses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan publik menanti bagaimana perkara ini akan berdampak pada reputasi perusahaan serta perlindungan hak konsumen di Indonesia.

Baca juga: Pakar Hukum Sebut Antara Toyota Versus Pelanggan Mesti Ada Pembuktian Terbalik

Selama permasalahan stir produk Toyota Innova dikeluhkan, mereka selalu menolak menyerahkan jaminan produk untuk memulihkan kondisi produk yang dijual kepada saya agar memenuhi spesifikasi standarnya,” ujar Peter kepada wartawan, Jumat (19/1/2024).

Lanjut Peter, pengkhianatan itu sama saja mengkhianati nilai-nilai filosofi dan visi/misi Toyota sendiri atas mutu produk, layanan purna jual terutama kepuasan konsumen yang notabene menjadi dasar Konsumen sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk.

“Jika Toyota Innova Reborn menempati posisi produk terlaris, mengapa bengkel resmi tidak menggunakan Spesifikasi Standar produk termahalnya Toyota Land Cruiser saja sebagai acuan pemeriksaan?,” tanyanya.

Baca juga: Sengketa Perlindungan Konsumen Tak Boleh Kesampingkan Hak Kekayaan Intelektual Pemilik Merk

“Masa mengajukan Klaim Jaminan Produk agar kondisi produk yang dibeli memenuhi Spesifikasi Standarnya ditafsirkan jadi Konsumen beritikad buruk?” sesalnya.

Peter sendiri telah dua kali membeli produk dengan ketidaknyamanan yang sama. Yakni soal kondisi stir yang teridentifikasi berasal dari Sudut SAI yang ternyata dibawah 9°55′ (sembilan derajat lima puluh lima menit) yang tidak mencapai baku mutu Sudut SAI. Semestinya minimal 10°24′ (sepuluh derajat dua puluh empat menit) hingga Maksimal 11°24′ (sebelas derajat dua puluh empat) menit.

Artikel ini telah tayang di halaman gatra.com dengan judul “Meski Membantah, Pelanggan Tetap Menyesal Beli Produk Toyota “. Baca selengkapnya: https://www.gatra.com/news-590651-hukum-meski-membantah-pelanggan-tetap-menyesal-beli-produk-toyota-.html

Share this article

Recent posts

Google search engine

Popular categories

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Recent comments